Sabtu, 01 Januari 2011

tugas kelompok

tugas kelompok
Nama Kelompok:
- Adik Tri Kustanto ( 34209443 )
- Pandu Wiranegara ( 30208949 )
- Wahyu Stevanus P ( 30209804 )
Kelas 2DD01
kelompok kami mendatangi seorang wirausahawan yang bernama Fendi Hastanto,SE beliau pemilik di salah satu bengkel AHASS di Cibinong. Awal mula nya beliau mendirikan bengkel motor kecil-kecilan di daerah cibinong, beliau ingin mengembangkan usaha bengkel motor tersebut dengan cara melihat situasi lokasi tersebut ternyata bengkel berada di dalam gank dan melihat di dalam bengkel tersebut ternyata peralatannya kurang lengkap. Sehingga beliau menjual mobil warisan dari orang tuanya untuk modal mengembangkan bengkel biasa menjadi bengkel resmi Honda atau AHASS. Karena di lihat dari situasi pasar nya peluang sangat baik n strategis untuk mendirikan bengkel resmi Honda AHASS. Beliau mengajukan proposal untuk mendirikan bangkel AHASS dan ternyata proposal tersebut memenuhi syatar dan kelayakan untuk mendirikan bangkel AHASS. Setelah 3 bulan kemudian bengkel tersebut di resmikan dan mendapat izin nomor izin usaha. Pak Fendi Hastanto sebagai wirausahawan yang sukses yaitu perusahaan bengkel motor Ahass ,ia menjadi wirausahawan atas dasar.
- adanya peluang / segmen pasar / kebutuhan
- adanya kemauan
- dipertimbangkan dalam studi kelayakan dan masuk untuk criteria dan mengajukan proposal.
Beliau membuka bengkel AHASS sejak tahun 2008 hingga saat ini. Sebagai wirausahawan yang harus dilakukan untuk kelancaran perusahaan tersebut yaitu dengan cara kita di tuntut jeli melihat situasi pasar ,ulet,tekun dan punya semangat ,tidak mudah menyerah,bekerja keras.
Pahitnya menjadi wirausahawan dalam melawan kesengsaran kita harus tahu bagaimana ia merintis sebelum ia sukses,jerih payanya saakm kita down,jangan menyerah tetapi kembali ke diri kita sendiri jangan berfikir yang jelek,bagusnya kita nelihat diri sendiri sejauh mana kita melangkah dan kita gali. Hubungan antara pimpinan & karyawan adalah mitra kerja jadi kita jangan pernah menyia-nyiakan karyawan,kita harus bersifat sebagai pimpinan karma lebih mengerti situasi karyawan kita sendiri.